Mendapatkan bakso yang orisinil berbahan dasar daging sapi sangat susah di Madiun. Terutama di wilayah Madiun Selatan.
Semangkok bakso masih dibandrol antara 3.000 – 5.000 seporsi. Bagi orang sini sendiri, rasa bakso itu nomer dua, yang penting harus bulat dan banyak. Bahkan ada bakso yg rasa dan aromanya daun jeruk tapi pembelinya tetap antri.
Untuk mengakali mindset ini, penjual bakso mengoplos dengan daging ayam campur sapi bahkan ada yang tidak pakai daging sapi blass, diganti dengan bumbu aroma sapi lalu ditambahkan bahan pengeras biar alot dan keras. Lalu ditambah pewarna karena daging ayam berwarna putih pucat.
Walhasil setelah makan bakso.anda akan merasa haus terus menerus beberapa jam setelahnya. efek dari banyaknya bahan kimiawi.
Buat traveller sebaiknya hindari makan bakso di wilayah madiun, terutama di daerah selatan, dolopo sampai Ponorogo. ngerri mas broo efeknya.
Bakso oplosan, cirinya warna putih pucat tanpa tekstur daging
Bila ingin bakso yang enak, Wonogiri adalah gudangnya. Yang rekomended tentu bakso Titoti, ada juga bakso jumbo pak Narto di depan diler Suzuki Jatisrono.
woo oplosan kyo lagu ae lik 😀
http://nivikoko.com/2014/08/08/helm-dan-pentingnya-melindungi-kepala-anda-saat-berkendara/
hiiyyy…
suk njaluk ipan ae
wonogiri gitu lohhhhh….