Lokasi Sate yg bertitik merah di peta
Agak susah mendeskripsikan asal lokasi kuliner yang satu ini. Sate Ayam yang satu ini memang hanya ada di tempat ini, antara Pasar Mlilir Madiun dan Perempatan Ngepos Ponorogo. Lebih tepatnya di sekitar tugu reog perbatasan Ponorogo-Madiun. Selain dari daerah sini, sate ayam yang ada cuma Sate Madura dan Sate Setono Ponorogo yang berbahan dasar ayam potong dan berbumbu halus.
Survei saya, ada 5 penjual sate jago ini di seputaran Pasar Mlilir yg masuk Wilayah Madiun dan ada 4 di sekitaran perempatan ngepos yg masuk Wilayah Ponorogo.
Ciri khas sate ini adalah bahan dasar satenya harus daging ayam kampung jantan/jago. Irisanya besar. Sehingga manteb ketika dikunyah, dan tanpa gajih. Sebelum dibakar, sate sudah terlebih dulu dikukus dengan bumbu rempah-rempah. Jangan berharap tusuk satenya rapi seperti Sate Madura atau Sate Setono Ponorogo.
Pendamping satenya haruslah ketupat bukan lontong. Sepiring porsi terdiri dari 1 irisan ketupat utuh dan 8 tusuk sate. Berhubung saya sedang diet, saya cuma pesan porsi separo saja.
Sambel/bumbu kacangnya ditumbuk kasar dengan pedas yang menyengat. hati hati karena si penjual hanya menyediakan teh agak manis dan aqua gelas sebagai penawar pedas.
Yang terkenal adalah sate Mbah Jiyem, di utara lampu lalulintas ngepos, sebelah barat jalan. Bukan jam 4 sore dan biasanya jam 8 malam sudah habis.
Warung sate ini adalah langganan sejak zaman almarhum kakek saya. Sebelum meninggal jam 8 malam, sore hari jam5 kakek saya masih minta dibeliin dan menyantap sate mbah Jiyem ini. Mungkin saat ini, usia simbah yang jual sate ini sudah 80an tahun, semoga tetap diberi kesehatan dan keberkahan yo mbaahhh.
wih, guede-guede men…manteb porsi-ne
alot po ra kang??
subhanalloh, simbah’e panjang umur, pas jik sekolah aku sering mrunu Om (pas mbolos)
iku mbahe wajahe sadiz tenan, ojo2 hargane yo sadiz hahahaha