Sepeda motor itu sudah diproduksi sesuai kaedah keselamatan berkendara seperti ukuran velg, tapak ban dan bahkan material si velg itu sendiri. Gak main-main, jika enggak sesuai standar ya enggak bisa lolos tpt.
Nagh yang sering kita temui, setelah turun dari diler velg yang terbuat dari bahan yang kuat diganti dengan velg dari bahan lembek, walhasil ketika menghantam lobang di jalan raya velg bisa langsung bengkok dan hal itu diperparah dengan penggunaan ban tapak kecil yang seharusnya hanya untuk kontes saja.
Seperti kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kecamatan Sawoo, Suzuki Satria Fu menabrak Yamaha Sigma setelah kehilangan kendali karena ngebut lalu menabrak lubang. Kondisi Satria lumayan parah karena menggunakan velg aftermarket dan ban cacing. Adapun pengendara satriaFU mengalami luka parah karena kulit wajah nglokop.
Semoga menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi kita.
waahh…ngeri …
jangan pakai ban cacing lah….g ada untungnya…
CB150R 100% motogp,bermesin DOHC…ada yang lebih canggih. – http://wp.me/p208su-2vW
woooohhhh sakno
mantabh 300 km/jam
dia butuh combantrine
merinding series
mbayangke kulit wajah nglokop wae wis eneg…untung raono potone
ban cacing joosss. iku tandane wong e gak iso mikir hahaha
pelek-e nganti ajur
http://www.kolomhabibie.com/2014/10/05/tahukah-anda-obh-combi-batuk-berdahak-mengandung-alkohol/
Mengerikan……
manteb….. sayang wajah orangnya ngga di upload