Disuruh Minggir Rombongan Presiden, Sultan Jogja Tolak Ajakan Ikut Rombongan Voojrider

image

Kisah keteladanan luar biasa kembali ditunjukkan oleh Gubernur Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Walau seorang kepala daerah setingkat Gubernur beliau menolak dikawal walau mengendarai mobil dinas sekalipun. Itu menunjukkan bahwa Jogja nyaman dan aman.

Hari ini di jalan Kusumanegaran, Sri Sultan yang sedang berada dalam perjalanan di dalam dengan mobil dinasnya, Plat Merah AB 1. Kendaraan beliau disuruh minggir pengendara moge pembuka jalan bagi rombongan presiden Jokowi.

Saat menyadari bahwa mobil yang disuruh menepi itu adalah raja Jogja. Sang pengawal presiden itu meminta beliau untuk ikut rombongan Presiden saja agar lebih cepat sampai tujuan. Tapi ternyata ditolak sob.

Sri Sultan dan Sopirnya memilih untuk menunggu berhenti di tepi jalan, menyilahkan rombongan presiden lewat. Dan setelah usai, beliau kemudian melanjutkan perjalanan seperti pengguna jalan lainya.

Baca Juga:   Akankah WSBK Lebih Populer Dari MotoGP Setelah Rossi Pensiun?

Mobil dinas AB 1 itu pun berjalan lagi seperti layaknya pengguna jalan lainya, tidak meminta untuk diutamakan. Salutt dengan pejabat macam beliau. Tidak perlu pencitraan atau mengundang wartawan untuk meliput, biarlah rakyat sendiri yang menilai.

Semoga panjang umur Sri Sultan. Jogja Istimewa selalu.

 

Artikel Menarik lainya:

Baca Juga:   Traveling Never Ending

 

63 Komentar

  1. Itu baru nama nya raja…n gubernur..indonesia..
    Andai seluruh penjabat bs seperi itu pasti jalanan ga akan macet n bising krn ada yg lewat…hehehehehe…

  2. Ya mestinya sebelum baca ini harus tau dulu kenapa presiden harus di kawal dan harus jalan cepat bebas hambatan.
    Kenapa presiden harus dikawal.
    Terus kl di tengah jalan presiden di bom atw mobilnya di tembak dan presiden sampe kenapa kenapa orang kayak lo pasti cuma bilang “ini mana pengawalnya kok presiden malah gk dijaga”.
    Think smart aja dan positif thinking. Presiden harus cepat karna kalo dia telat sampai tujuan malah sm orang2 kayak lo cm bilang “gimana sih jd presiden kok telat”.
    Once again think smart.

  3. ane dan seluruh warga jogja udah biasa liat AB1 dan AB10 jalan2 di jogja tanpa pengawalan..

    pejabat2 di jogja rata2 gak sombong dan merakyat sih, dan juga termasuk propinsi paling bersih dari korupsi..

    btw, AB1 ada banyak, kalo walikota jogja AB1A, bantul AB1B, dsb.. jangan sampe salah 😀

  4. Ya contoh baik dari pak sultan, mudah-mudahan rombongan yg gak jelas partai, ormas, klub ini-itu atau nganter jenazah gak over acting kalau berlalu lintas.

  5. saya pernah jadi warga joyes..dan saya merasakan betul kepemimpinan kanjeng sultan..bukan berarti kami mengkultuskan beliau, namun memang nilai2 yang ditanamkan beliau sangat mulia…ingat waktu kami dulu mau membakar jogja saat kerusuhan 98’…seandainya beliau tidak muncul ditengah2 para pendemo..saya yakin jogja juga akan luluh lantak saat itu…sungkem kagem Sri Sultan…semoga sehat selalu, amien…

  6. kalau buat saya petinggi daerah no.1 dan 2 di masing2 daerah tidak masalah untuk di kawal demi keamanan mereka karena mereka itu kan pasti punya lawan politik dengan kata lain takut ada hal2 yg tidak di inginkan.tq

  7. Salut banget ama sultan jogja, saya bangga sekali dengan raja saya, terharu juga jaman kaya gini masih ada gubernur yang rendah hati dan tidak sombong ♡♡♡

  8. Seharusnya memang begini..
    Tidak ada penguasa dijalan raya..
    Karena yg namanya jalan raya adalah fasilitas umum dan nyawa manusia dijunjung tinggi keberadaannya..
    Tidak ada hukum rimba di jalan raya, yg ada hukum lalu lintas..
    Jd yg seharusnya dicarikan jalan biar cepat sampai tujuan adalah : Ambulance yg mengantar pasien gawat darurat dan ibu hamil yg akan melahirkan ke RS terdekat supaya cepat mandapatkan tindakan medis yg tepat..
    (Jd klo hanya sekedar meeting atau blusukan ga jelas, pikir aja sendiri apakah kondisi tsb beresiko tinggi untuk kehilangan nyawa..? Tp mbuh maneh ding lek iku mlebu hukum lalu lintas bahwa “wajib mendahulukan dan memberikan jalan buat iring2an kendaraan pejabat..” )

  9. Sri Sultan teladan bagi bangsa Indonesia, beliau tetap bersahaja. Sy salah satu dr sekian juta org Surabaya yg sangat mencintai dan menghormati beliau. Semoga beliau beserta keluarga selalu diberkahi dan dilindungi Allah SWT. Amin.

  10. Jogja Istimewa, pemimpinnya pun Istimewa, merakyat tanpa dilihat tapi sangat dekat, membaur bukan karena diminta, memberi contoh tanpa menggurui, memimpin tanpa hasrat menguasai. Dikaulah Sang Raja Junjungan, Sri Susuhunan Ingkang Jumeneng Kaping Sedoso.

  11. Reblogged this on Saputra's Story Blog and commented:
    Kejadian berhentikanya AB 1 mendahulukan RI 1 itu bukan luar biasa. Dan Ngarso Dalem tidak memakai vorejer di Yogyakarta pun bagi Warga Yogyakarta juga bukan hal yang mengagetkan. Sudah Mafum. Tapi bagi masyarakat daerah lain, barangkali pimpinan daerahnya sering memakai vorejer, hal ini menjadi Istimewa.

    Begitulah Kristimewaan Yogyakarta. 🙂

1 Trackback / Pingback

  1. Sri Sultan Hamengkubuwono X | warnakalbu

Tinggalkan Balasan