Dua tahun lalu, layaknya siswi sekolah menengah atas pada umumnya, tak dapat jauh dari telepon genggam miliknya. Tiap detik, menit, bahkan jam, telepon genggam selalu berada di dekatnya. Namun, kondisi ini berubah semenjak kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya.
Saat berusia 18 tahun, Marks sedang menyetir mobil di Maryland, Amerika Serikat. Kala itu, sebuah pesan singkat masuk atau SMS dalam ponselnya dan Marks memutuskan untuk membalasnya. Tak sadar bahwa apa yang dia lakukan sangat membahayakan keselamatan dirinya, mobil Mark mengalami kecelakaan parah dan menyebabkan salah satu matanya mengalami buta permanen.
Selain itu, Marks juga tak dapat mencium (membaui), menangis, atau tidur tanpa obat-obatan. Dirinya mengaku bahwa kini tak ada lagi orang yang mau berteman dengannya. “Aku kira hal itu tak mengapa (membalas pesan singkat saat berkendara), tapi nyatanya, aku jelas salah,” ujar Marks.
Sang ibu, Betty Marks, mengatakan, “Kami tidak menentang telepon genggam, tapi kami mencintai anak kami,” Saat ini, pasangan ibu anak ini aktif berperan dan mendukung gerakan anti beraktivitas dengan ponsel saat berkendara
Liz apa marks lek? Binun
http://sakahayangna.com/2015/01/18/ahoyy-motor-langka-ini-mau-dijual-karena-sudah-pensiun-berapa-harga-yang-pantas-ya/
LIz Marks kang, wah blog baru nih
blog iseng aja lek hehehe
layaknya siswi sekolah menengah atas pada umumnya, tak dapat jauh dari telepon genggam miliknya
Saiki aku ketularan :D, tp ra sambil berkendara si kecuali numpak KRL
itoe mesakne sekalee