Al Baha, Kota Beriklim Sub Tropis di Tengah Gurun Padang Pasir Saudi Arabia
Dalam opini banyak orang, iklim di wilayah jazirah Arab adalah suasan gurun padang pasir yang panas. Sehingga bila ada tamu dari Arab pasti kepinginya dibawah ke daerah yang dingin seperti puncak gunung. Dan sering juga ada yang bilang:
“Itu orang Arab klo dibawa ke puncak pasti jadi Bahlul, bingung matiin AC-nya?”
“Orang Arab tu klo lihat hujan pasti bingung nyari selangnya?”:mrgreen:
Padahal di Arab, terutama di Saudi Arabia yang memiliki wilayah terluas di jazirah. Iklimnya tidak melulu panas dan tanahnya gersang. Jangankan hujan air, hujan salju pun biasa terjadi di beberapa provinsi seperti Tabuk dan Albaha.
Bila Tabuk letaknya cukup jauh dari Mekkah, yang paling dekat adalah Kota AlBaha, sebuah kota sub tropis yang lokasinya dekat dengan Mekkah. Bisa ditempuh hanya 2-3 jam dengan menyewa mobil, atau berkonsultasi dengan biro umroh anda atau menyewa mobil dari hotel untuk mengunjungi kota ini sekaligus melihat tanda kiamat sudah dekat. 😥
Kota AlBaha terletak di ketinggian 3000dpl, selepas Taif anda akan dihadapkan pada jalan menanjak dan berkelok khas pegunungan serta beberapa terowongan. Di sini pemandanganya bukan coklat seperti gurun pasir, tapi hijau layaknya di Karanganyar. Pastikan mobil yang anda sewa adalah Toyota ber-cc besar, bukan Toyota Tercell.
Selain pemandangan kota di atas awan, juga ada danau yang menjadi cadangan air nasional bagi Kerajaan Saudi dan satwa liar jazirah Arab seperti kera, Leopard Arab, Srigala, Kambing Gunung dll.
Paling istimewa dari Provinsi terkecil di Saudi ini adalah iklimnya. Suhu terpanas di kota ini hanya 20-23 derajat celcius, padahal ketika puncak musim panas suhu cuaca di jazirah Arab bisa mencapai 40derajat. Sedangkan pada musim dingin yang terdingin hanya 12-13derajat, padahal rekor terdingin di Riyadh bisa -2derajat dan di Tabuk bisa -13derajat dan sama-sama bersalju.
Salju di Albaha memang tidak setebal di Tabuk dan lebih cepat mencair.
Terus apa hubunganya dengan tanda-tanda kiamat? ini terkait dengan perubahan iklim global. Dulu di Albaha tidak pernah turun hujan salju, hanya hujan biasa saja, yang airnya lalu tertampung di danau Albaha.
Sejak 1 dekade terakhir, hujan es salju rutin mengguyur AlBaha. Kristal salju yang turun lebih mirip es, sehingga cepat mencair dan menyebabkan debit air di Danau Albaha meningkat. Kerajaan saudi telah mengantisipasi dengan berencana membangun bendungan yang lebih besar untuk menampung air gleser tersebut. Dengan harapan bisa dimanfaatkan menjadi air irigasi bagi proyek penghijauan tanah gurun.
Persis seperti yang disabdakan Nabi Muhammad dulu:
“Hari Kiamat baru akan datang setelah negeri Arab kembali menjadi padang yang hijau (dengan tumbuhan) dan sungai-sungai.” (HR. Muslim)
sungai glester yang terbentuk setelah hujan salju di Albaha
Nagh buat sahabat yang diberi kesempatan umroh atau haji, jangan lewatkan untuk berkunjung Albaha, menikmati keajaiban di tanah gersang sekaligus tanda kebenaran ramalan Nabi.
Post a Comment for "Al Baha, Kota Beriklim Sub Tropis di Tengah Gurun Padang Pasir Saudi Arabia"