Selepas dari Candi Brahu. Saya bertanya ke tukang parkir tentang obyek wisata lain di dekat situ. Lalu diarahkan ke Patung Budha Tidur.
Ehh malah nyasar di sebuah makam. Klo gak salah namanya, Makan Siti Inggil. Saya pun mampir ke warung kopi di depan gerbang makam, lalu bertanya:
Saya: “Mbak, klo patung Buddha tidur sebelah mana?”
Mbaknya: “Itu lho mas, yang kelihatan cungkupnya”
S: “ooooo”
M: “Tapi klo jam segini dah gak ada”
S: “tutup to mbak??”
M: “Buka sih. Tapi kan udah siang, biasanya sudah bangun”
S: “hahahaha”
Maha Vihara Majapahit. Demikian nama tempat ini. Dari jalan raya Surabaya-Jombang. Tepat di depan kantor Balai Purbakala, belok ke utara.
Di hari minggu, suasana pengunjung sangat ramai. Inilah potret toleransi di Indonesia. Di sebuah kampung yg 99,9% penduduknya beragama Islam. Terdapat Vihara dengan patung terbesar di Jawa.
Para pengunjungnya pun, mayoritas juga muslim. Mereka datang untuk bersantai.
Di depan gerbang, terdapat patung Budha berbagai posisi. Sayangnya, tak ada satu pun informasi yang menerangkan berbagai pose patung Budha.
Sehingga pengunjung tidak mendapat informasi apapun tentang makna posisi Budha. Terutama tentang kenapa Budha kok tidur.
[related-post-tags=pariwisata]
Oh ada juga ya di mojokerto
http://singindo.com/2015/12/20/suara-hati-bmi-ini-menunjukkan-bahwa-masih-ada-pemerasan-di-bandara-sungguh-terlalu/
kayak Thailand..
http://sebarkan.org/2015/12/21/komik-cerita-motivasi/
Ada 3 di Indonesia.
Mojokerto
Malang
Semarang
jombang-moker basis NU toleransinya tinggi…. entah klo di tempat lain, budhanya bisa2 susah tidur hehehehe
Hahaha …
Itu dari tempat tidurnya sang Budha malah terdengar suara orang mengaji dari masjid disekitar tempat wisata.
Luar biasa salut sayanya
turu tapi tangi (haissshhh
)
wingi arek2 kudanan.. jane ape mrene.. ngah ngah
http://munivmotoblog.com/2015/12/21/review-dan-test-ride-yamaha-n-max-abs-untuk-medan-tanjakan-torsinya-bikin-ketagihan-sob/
gede juga ya patungnya