Berita kabar pabrikan Ford kabur dari Indonesia sebenarnya tidak mengejutkan. Tanda-tandanya sudah terlihat sejak Chevrolet kabur duluan. Walau beda merek dan segmen, jiwa mereka sama, Bule Penjajah.
Yang aneh adalah kemudian ada pihak yang menyalahkan selera konsumen Indonesia yang terlalu Jepang Minded. Dengan retorika bahwa mobil produk Bule lebih bagus dari Jepang.
Mobil made in Jepang adalah Pahlawan penggerak pembangunan Indonesia. Tahun 1971, saat Indonesia sedang giat membangun dan bangkit dari keterpurukan krisis ekonomi karena Presidenya tukang kawin (kata Aidit).
Jepang datang membawa modal besar untuk membangun pabrik mobil di Indonesia. Bila 40 tahun kemudian masyarakat lebih menyukai mobil Jepang, ya wajar dong.
Saat itu, adakah produsen Mobil Bule yang mau datang ke Indonesia?. Yang mau membuka pabrik demi menggerakkan ekonomi yang luluh lantak karena ambisi militer Soekarno menjadi Polisi ASEAN.
Saat krisis ekonomi tahun 1998 melanda. Pabrikan Mobil asal Jepang juga tetap setia menetap di Indonesia. Di saat itu pabrikan Mobil Bule juga ikutan cabut, minggat.
Lalu Mereka datang lagi ketika Indonesia sudah mulai bangkit lagi jadi macan Asia. Dan sekarang di era MEA, mereka kabur lagi untuk cari enaknya saja. Bikin pabrik di Thailand, lalu masukin ke Indonesia, toh juga bebas pajak.
Begitulah trik mereka, investasi sedikit maunya untung banyak. Gak mau buka pabrik tapi cuma impor aja, lalu berharap produknya laris manis.
Hah!!! Sebagian besar orang Indonesia sudah muak lihat praktik model gini. Mereka setia dengan merek Jepang, karena hanya pabrikan Jepang setia menemani dalam jatuh bangunya perekonomian Indonesia.
bule penjajah cujup jajah qta lewat teknologi, mbah google,android facebook, wordpress…. klo otomotif gak usah deh, biar jepang yang jajah…. wkwkkwkw
klo smartphone … Cina
ngiahaaahha….
Josssss
http://ru88ercookie.com/2016/01/29/marco-melandri-menyatakan-tidak-akan-mengikuti-world-superbike-championship-2016/
Gak semuanya tutup toh..
http://sebarkan.org/2016/01/30/beberapa-foto-keadaan-jessica-saat-ditangkap/
Wah gitu ya…
itoe betoel adanja http://sakahayangna.com/2016/01/29/konsep-modifikasi-kawasaki-z250sl-ala-ducati-monster-part-2/
hahah, ternyata bagitu ya..
ini yg ay suka dari gus mama, kdg pemikirannya dari sudut pandang yg gak kita tau hehehe
http://kobayogas.com/2016/01/29/feeling-sentul-tidak-akan-menggelar-motogp-2017-memang-sudah-terlihat/
woohhh
http://78deka.com/2016/01/30/versi-naked-apache-200-belum-dijual-render-versi-fairing-udah-nongol/
Paparan dari sudut pandang yang lain, hmmm…..bolehlah…..
bener mas…
setuju.
seharusnya sampean juga berlakukan hal yg sama terhadap smartphone.
jangan beli yg completly import.
datengin barang doang,nggak ada pabrik disini…
soo pastii lahh
terutama saya anti sama merek Siomay. Jangankan buka pabrik, masuk secara resmi aja ogah-ogahan tuu.
udah zaman MEA ngak masalah ngak punya pabrik – jualan aja, coba itung berapa banyak yang jualan tanpa pabrik – tetap ngak masalah BANGGA KITA ADALAH PASAR TERBESAR (ada perusahaan gede2x di negeri ini yang punya Asing) Bangga Situ orang bangsa KULI (semua di jual hajat hidup orang banyak di kuasai asing) 🙁 , Cari yang paling murah – produk bangsa kita mahal – bahan baku impor, bahan baku dalam negeri di seludupin atau di jual murah tanpa ada nilai tambah, peraturan hanya di kertas BRO
kabur lagi