Presiden baru Filipina, Rodrigo Duterte, mengeluarkan kebijakan ganas dan sadis layaknya Petrus zaman Presiden Soeharto. Dia membentuk tim khusus untuk mengeksekusi dan menembak mati para pengedar Narkoba di negaranya. Kebijakan Duterte sejak awal July 2016 ini mendapat kecaman dari dunia soal HAM. Sampai saat ini tercatat sudah 300 nyawa dihabisi oleh tim pasukan anti Narkoba yang dibentuknya
Kerja pasukan tersebut sama sadisnya dengan Petrus Zaman Soeharto gan. Mayat-mayat dibiarkan tergeletak di pinggir jalan, diantaranya ada yang tanganya terikat mulut disumpal bahkan ada juga yang dimasukin karung. Beberapa mayat ditulisi “Pusher” yang artinya pengedar Narkoba.
Filipina adalah salah satu negara terpadat di dunia dengan angka kelahiran tertinggi no.1 di dunia. Hal ini karena Program KB ditolak keras oleh otoritas gereja Katolik. Bahkan pemakaian kondom, IUD dan strelisasi dilarang keras oleh gereja Katolik. Hal ini menyebabkan satu keluarga memiliki anak antara 5-10. Lapangan pekerjaan yang minim menyebabkan kemiskinan dan pengangguran merajalela.
Menurut Duterte Narkoba sudah menjadi ancaman nasional dan jika tak diperangi nasib Filipina akan seperti Meksiko yang jalanya negara dibawa pengaruh kartel Narkoba.
Bagaimana dengan Indonesia? menurut penuturan rekan yang bekerja di kepolisian, Indonesia sebenarnya sama gawatnya. Jalur distribusi Narkoba bahkan sudah melibatkan oknum-oknum penegak hukum. Tidak hanya di kota-kota besar, tapi sudah masuk hingga pelosok desa. Justru konsumen di pedesaan dan berbasis agamis malah lebih aman dan menguntungkan daripada orang kota.
Wah klo begitu ya Presiden Jokowi belum apa-apa klo soal ketegasan memerangi Narkoba dibanding Presiden Duterte. Berikut foto-foto keganasan Petrus ala Duterte.
untung di indonesia bukan dikuasai otoritas gereja katolik, bisa-bisa jumlah penduduk indo jadi 1 miliar. inilah akibatnya kalau agama jadi penguasa negara..hancur negaranya. akal sehat gak dipake, yang dipake akalnya sang pemimpin agama.
asal gak salah eksekusi aja…
pasti ada salahnya, lha wong manusia
indonesia kapan ada petrus lagi ya? or skrg preman ny udah bisa beli aparat, jadi aparat “anteng” m mereka
Bagus…. Jokowi harus tiru ini. Tapi gak mungkinlah orang syang sudah ketahuan jadi produsen narkoba terbesar ke-3 didunia saja eksekusi matinya masih maju-mundur…!
Berani eksekusinya cuma sama orang negro, sama bule gak berani…!
Hebat, semoga saja ada presiden mirip filipina di negara Ini.