Masih ingat keluarga almarhumah adik Mifta, siswi kelas 1 SMP Maarif Ponorogo, pengendara sepeda onthel yang ditabrak pemotor siswa SMK kelas 1 hingga meninggal.
Setelah adik Mifta meninggal dunia. Banyak netizen yang terharu dengan kehidupan keluarganya. Dia bersama ayah yang bernama Pak Pujo (mengalami gangguan mata) dan adiknya, tinggal di kandang kambing. Sedangkan ibunya, telah pergi kabur menjadi TKW di Malaysia sejak 8 tahun yang lalu.
Simpati warga mengalir spontan. Lalu terjadilah penggalangan dana di Facebook melalui grup-grup sosial warga Ponorogo baik di dalam maupun luar negeri. Sampai terkumpul dana hingga mencapai 650juta untuk merenovasi rumah Pak Pujo.
Setelah peringatan 7 hari kematian adik Mifta. Warga Ponorogo akan bahu membahu (sambatan) membantu renovasi rumah Pak Pujo.
Berkat bantuan seorang warga, Pak Pujo mendapat kacamata untuk membantu penglihatanya. Sekarang beliau sudah bisa berjalan sendiri tanpa perlu dipapah.
Terhalang administrasi. Mungkin banyak yang bertanya, kenapa kok tidak ada bantuan dari aparat pemerintah. Jadi begini, beliau ini status KTP-nya masih tercatat sebagai Warga Kec. Dungus, Kab. Madiun. Pindah ke Ponorogo. Jadi mungkin ini yang jadi penghalang bantuan dari Pemkab Ponorogo.
Pak Pujo juga telah dibuatkan rekening di BRI Unit Pasar Pon Ponorogo untuk menampung dana bantuan dari media sosial. Setelah 7 hari kematian putrinya, beliau meminta agar kran dana bantuan untuk dirinya dihentikan. Padahal menurut kabar, masih ada dana yang terkumpul di Taiwan, Hongkong dan Korea yang belum sempat dikirim ke beliau.
Jiwa sosial dan solidaritas orang Ponorogo itu memang hebat.
Bantuan juga datang dari luar wilayah, diantaranya dari Club Mobil Great Corolla Madiun. Yang salah satu anggotanya sampai ada yang menangis melihat rumah Pak Pujo yang terbuka dan tanpa lampu listrik.
Bantuan tidak hanya dalam bentuk uang, tapi ada juga dalam bentuk lain. Ada dari perorangan hingga instansi kepolisian.
Beginilah bentuk rumah pak Pujo nanti setelah direnovasi.
Gambar desain dari arsitek Guruh Ariza.
Semoga adik Mifta diberi kebahagian di Surga. Dan keluarga uang ditinggal diberi kesabaran dan ketabahan.
Tinggalkan Balasan