
Dengan berat hati, mimin akhirnya melepas si wiwin, Honda Win buatan tahun 2001. Motor paling istimewa yang pernah mampir di rumah mimin.
Sebenarnya tak terbersit niat untuk menjualnya, walau jarang dipakai, sebulan sekali atau dua kali, motor ini baru saja selesai direstorasi. Mulai dari daleman mesin, kaki-kaki sampai tangki bbm. Pokoknya maknyuss lagh.
Ceritanya tanggal 3 kemarin romo dan bundanya mimin berangkat haji. Sebelum berangkat, bundanya mimin berpesan agar si Wiwin dijual aja, udah kebanyakan motor. Karena mimin juga baru ngadopsi Suzuki Hayate.
“Insya Allah,” jawab saya dengan berat hati.
Lha kok dua minggu kemudian, hape berbunyi karena ada pesan whatsapp masuk. Padahal biasanya aplikasi Whatsapp di hape saya masuk ke Freezer, mbukanya seminggu sekali atau kalau pas inget aja walau aktif ngeblog dan nginternet, saya tidak hobi watsapan gan.
Isi pesanya, ada temanya saudara pengen ngelihat si Wiwin. Oke ya monggo.
Udah hampir 2 bulan sejak akhir ramadhan si wiwin gak pernah dipakai, kondisinya buluk, distarter juga susah nyalanya karena akinya pingsan. Ehh lha kok dikasih DP.
“Mas ini nanti kurangnya seminggu lagi ya,” kata pembeli.
“Lha saya kan belum ngasih harga,” kataku
“Lho katanya mas ini, kemarin minta harga #####,”jawabnya
Ya udahlah, okelah.
Ada banyak kenangan dengan motor ini, terutama baru kali ini mimin aktif ngikutin kegiatan di klub motor, Honda Win Ponorogo dan Honda Win ROMAWI. Tentunya mimin ingin terus menjalin silaturrahmi.

Kepada pembeli, mimin minta waktu untuk melakukan Final Ride, terakhir kali menaikinya. Rutenya saya memilih ke Candi Bawah Air Simbatan.
Candi ini mirip dengan Candi Sambisari di Jogja karena lokasinya yang berada di bawah tanah. Saat musim hujan, candinya tidak kelihatan karena menjadi kolam air.
Dari penuturan juru kunci, dulu Candi Simbatan adalah komplek peribadatan yang terdiri dari kolam pemandian dan candi pemujaan. Sayangnya, yang candi pemujaan sudah runtuh tersisa kolam pemandianya saja.
Reruntuhan candi di letakkan di sisi timur, sepertinya belum ada upaya rekonstruksi, sedangkan bagian petirtaan sudah direnovasi oleh

Komplek petirtaan saat musim hujan hanya nampak jadi kolam raksasa

Klik disini untuk riding report Candi Simbatan
Tinggalkan Balasan