Mobil angkutan pedesaan buatan Klaten atau Moda Angkutan Hemat Pedesaan yang disingkat Mahesa Nusantara sudah dijadwal akan diproduksi mulai Agustus 2018. Namun mobil ini ternyata belum memiliki izin laik jalan dan Nomor Induk Kendaraan/NIK dari kementrian perindustrian dan terkait. Namun inisiatornya, Bapak Sukiyat tetap akan jalan terus sembari menunggu semuanya clear.
“… saya diminta membuat 1.000 unit dulu untuk masyarakat Klaten dan sekitarnya. Nggak usah pakai surat dulu,” kata Sukiyat seperti dilansir tempo.co
Nahh seperti apa sih spek mesinya?
Mobil Mahesa ini memakai mesin diesel 650cc 1 piston, buatan CV Karya Hidup Sejahtera (KHS) Yogyakarta, produsen traktor Quick. Mesin ini diklaim mampu mengeluarkan tenaga puncak sampai 16,8 PS dengan kecepatan maksimal mencapai 55km/jam. Konsumsinya solanya lumayan ngirit, 1 liter untuk 30 Kilometer.
Kelebihan lain dari Mahesa adalah, mesinya memakai sistem power take off yang dapat disambungkan ke mesin-mesin pertanian, untuk membantu pak Tani.
Adapun interiornya, mobil Mahesa ini cukup minimalis.
Mengenai investasi modal, Sukiyat memperkirakan butuh modal sekitar Rp 30 miliar untuk pengadaan mesin-mesin. Kandungan lokal dipastikan hampir 100 persen, karena mesin akan diproduksi sendiri.
“Pemeliharaan akan dikerjasamakan dengan SMK se-Indonesia. Jadi tak perlu bikin bengkel baru, tapi memanfaatkan keahlian siswa SMK yang sudah dilatih secara khusus.” katanya.
Meski belum menjalani uji emisi dan sertifikasi, Sukiat optimistis Mahesa memiliki potensi untuk diproduksi massal. Mantan Bupati Klaten Sunarna yang ditunjuk sebagai ketua penyusun business plan Mahesa mengatakan, Presiden sangat mengapresiasi kehadiran Mahesa, sehingga dia diminta Presiden membantu Sukiyat sebelum mobil perdesaan itu untuk diproduksi massal.
Untuk harga jual, akan dilepas ke pasar dengan harga Rp 50-70 juta per unit dan tersedia dalam 3 model.
Mantap nih gan,
anak bangsa memang kreatif