PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) akhirnya mengeluarkan produk motor trail 150 cc. Motor ini diberi nama Yamaha WR 155R yang mewarisi karakter Yamaha WR series.
Ada 3 hal meragukan yang menjadi pertanyaan calon konsumen:
Pertama, adalah kompresi mesin.
Yamaha WR 155R dibekali mesin yang identik dengan mesin All New R15, Vixion R, dan MT-15. Mesin ini punya konfigurasi 155 cc, SOHC, dengan rasio kompresi 11,6:1
Kompresi-nya di atas angka 11,6 artinya B yang cocok adalah Pertamax Plus. Nah masalahnya di daerah pertamax plus ini jarang ada, nah kalau dikasih Pertalite masih aman gak nih?
Efek jika mesin enggak dikasih BBM enggak sesuai kompresi adalah jadi Vampir Oli/ oli gampang habis, mesin ngelitik, lalu akhirnya silinder piston ring piston jebol.
Sebagai perbandingan aja
Kedua, desain pipa knalpot yang menjorok.
Pertanyaan kedua yang bikin ragu adalah desain pipa knalpot yang menjorok ke depan tidak terlindung oleh rangka. Ini jelas beda dengan Honda CRF dan Kawasaki KLX yang pipa leher knalpot pendek dan terlindung oleh rangka.
Desain pada Yamaha WR155 sangat rawan, leher pipanya panjang dan jika kejedot batu kuat apa enggak? jika cuman patah sih gak masalah, jika ambyar sampai lubang mesin kan bahaya. Totalan brooo.
Ketiga, radiator.
Dengan sistem pendingin cairan, Yamaha WR 155R dibekali radiator. Pertanyaannya, apakah radiator tersebut aman digunakan saat WR 155R diajak menerabas medan off-road yang penuh lumpur dan tumbuhan liar? kipasnya aman apa enggak? gimana kalau kipasnya tersumbat lumpur atau kelelep dalam lumpur atau kemasukan tanaman.
Itulah tiga pertanyaan yang timbul di benak orang saat ngelihat Yamaha WR155, termasuk juga mimin hehe.
Secara desain, WR155 ini bagi kami lebih enak buat Supermotor dibanding main lumpur. hehehe.
Tinggalkan Balasan